Queennews- Secara umum Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) merupakan pertemuan perwakilan warga desa beserta tokoh masyarakatnya dan para petugas untuk membahas hasil Survei Mawas Diri (SMD) dan merencanakan penanggulangan masalah kesehatan yang diperoleh dari hasil survei mawas diri.
Kegiatan MMD yang digelar Puskesmas Pagelaran diharapkan mampu menyerap aspirasi masyarakat terkait kondisi dan layanan kesehatan. Dimana dengan cara seperti ini merujuk pada keinginan agar persoalan tentang kesehatan yang terjadi di masyarakat dapat diatasi dengan cepat dan tepat. "Kita saat ini jangan saling menyalahkan, kita kerjasama apa yang memang mesti dibahas apa yang menjadi masalah, kita saling membantu agar masalah yang ada dipekon sukaratu cepat dapat diatasi", harap Kaur Perencanaan Wildan Hermawan, Selasa (29/11) saat membuka acara MMD di Kantor Pekon Sukaratu.
Bidan Langgeng selaku Ketua Tim Koordiansi antar sector menjelaskan bahwa dipekon sukaratu ini setelah diadakan survey kepada 50 Keluarga ditemukan beberapa masalah yaitu masih banyak yang belum mengikuti posyandu, bayi yang tidak mengkonsumsi Asi Eksklusif, 4 kk yang belum memiliki jamban sehat, beberapa yang memiliki jamban tetapi belum memiliki septi_tank dan terahir soal posyandu remaja yang belum berjalan di Pekon Sukaratu.
Selanjutnya dipaparkan prioritas masalah balita di Pekon Sukaratu diantaranya, penting dibentuknya posyandu remaja, sarana prasarana di posyandu belum lengkap, balita jarang berkunjung ke posyandu.
Menjadi tugas kader posyandu untuk meningkatkan pelayanan posyandu dan memprioritaskan bantuan bantuan makanan tambahan. Dan masalah jamban sehat itu di tahun 2023 masalah tersebut selesai merupakan tugas dari Pekon.
Babin kamtibmas dalam hal tersebut menyarankan bahwa solusi agar masalah jamban sehat selesai di tahun 2023 hendaknya menganggarkan bantuan dari Dana Desa untuk 11 % dari jumlah KK untuk membuatkan jamban sehat, atau memangkas bantuan bagi warga yang sudah lama mendapatkan bantuan dan dialihkan ke progam jamban sehat(lifia)