Sukaratu (27/01/2023) Pekon Sukaratu Mencanangkan Gerakan Tanam (Gertam) Cabai sebanyak 400 batang, di lingkungan kantor Pekon sukaratu, dalam menjaga stabilitas harga pangan, pemerintah tengah memasukkan ketahanan pangan dalam Agenda Pembangunan Nasional Tahun 2022-2024. Komoditas harga pangan terancam merangkak naik imbas dari kenaikan BBM beberapa waktu lalu. Kenaikan harga pangan akan mendorong inflasi dan mengurangi daya beli masyarakat, daya beli yang menurun akan mengurangi kegiatan belanja masyarakat.
Saat ditemui Gatot Susanto atau yang akbrab disapa Pak Bayan mengatakan “Pekon Sukaratu melaksanakan gerakan pengendalian inflasi pangan dari sisi persediaan dengan cara menggiatkan tanam cabai di lahan pertanian dan pekarangan, dan dalam rangka berperan serta untuk mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP),” terangnya.
Menurutnya, Pekon Sukaratu memberikan bantuan bibit cabai yang dialokasikan dari Anggaran APBdes Tahun 2022.
“Saya harap masyarakat dapat meningkatkan pemanfaatan lahan pekarangan, lahan tidur, dan lahan kosong yang kurang produktif, sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga, serta berorientasi pasar untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga,” ujarnya.
Gatot juga mengatakan, saat ini inflasi menjadi tantangan bersama dimana harus mampu menghadapi inflasi ini agar bisa dijaga di bawah 7%. Salah satunya dengan gerakan menanam cabai sehingga fluktuasi harga cabai dapat dikendalikan.
“Penanaman Cabai Sengaja kita fokuskan di lingkungan kantor Pekon, Agar mudah dalam pengawasan, sedangkan tujuan penanaman cabai ini adalah untuk mensisati melonjakknya harga cabai jelang puasa dan Hari Raya Idul Fitri 2022 ini” Ujar Gatot Susanto selaku Kadus Tirtasari I sekaligus Pendamping kegiatan tersebut.
Gatot Susanto mengatakan, dengan gerakan tersebut diharapkan kebutuhan cabai bisa tersedia di halaman rumah. Sehingga, saat harga cabai tinggi warga tidak perlu beli sehingga bisa menekan infliasi. Konsepnya pemikirannya seperti itu. “Sederhana saja seperti itu,” ujarnya. (*)